WAKTUNYA BERFIKIR ULANG DALAM MENETAPKAN KEBIJAKAN MENGHADAPI PANDEMI

WAKTUNYA BERFIKIR ULANG DALAM MENETAPKAN KEBIJAKAN MENGHADAPI PANDEMI

Oleh: Edie Haryoto

Tanggal: 23 Juli 2021

PH&H, Public Policy Interest Group

 

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan pada kurun waktu tanggal 3 Juli 2021-20 Juli 2021 baru saja diperpanjang menjadi sampai dengan 25 Juli 2021. PPKM sendiri dilaksanakan karena tingginya kenaikan jumlah kasus terinfeksi Covid-19 setelah angkutan mudik-angkutan balik Lebaran 2021. Walaupun sudah dikenakan larangan mudik, toh banyak yang tetap bisa mudik, dan hasilnya seperti yang telah diduga sebelumnya terjadi lonjakan kasus terinfeksi Covid-19 yang dimulai satu minggu setelah Hari Lebaran.

Setelah PPKM berjalan sampai dengan tanggal 20 Juli 2021 perlu dilakukan evaluasi atas pelaksanaannya disertai dengan angka-angka setelah PPKM Tahap 1 sampai dengan tanggal tersebut

HASIL PPKM TAHAP 1, 3-20 JULI 2021 BELUM BERHASIL

Tabel # 1 Perbandingan pada Tanggal Lebaran, Awal PPKM dan Akhir PPKM Tahap 1

Berdasar Tabel # 1 tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa PPKM belum dapat disebut berhasil, karena:

  • Kasus Positif awal PPKM 3,448 pada tanggal 3 Juli menjadi 38,325 pada tanggal 20 Juli 2021 dan itu berarti 10 kali lipat dibanding ketika Lebaran tanggal 13 Mei 2021
  • Kasus Aktif pada akhir PPKM Tanggal 20 Juli 2021 dua kali lipat dibanding awal PPKM tanggal 3 Juli dan enam kali lipat dibanding saat Lebaran tanggal 13 Mei 2021
  • Jumlah kasus positif dibanding jumlah spesimen yang diambil meningkat dari 21,38 % pada tanggal 3 Juli 2021 menjadi 21,44% pada 20 Juli 2021 dan meningkat dua kali dibanding ketika Lebaran tanggal 13 Mei 2021 sebanyak 10,93%
  • Jumlah spesimen meningkat banyak namun masih jauh dari standar WHO 10 dari 1,000 penduduk per minggu atau 385,000 per hari. Dan apabila ditingkatkan sampai dengan standar tersebut atau lebih maka tambahan positif Covid-19 akan jauh lebih tinggi

JUMLAH YANG MENINGGAL HARUS MENJADI PERHATIAN

Tabel # 2 Perbandingan dengan beberapa negara pada akhir PPKM tanggal 20 juli 2021

Berdasarkan Tabel #2 di atas maka jelas Indonesia dapat disebut sangat mengkhawatirkan dibanding empat negara lainnya. Semula timbul pertanyaan mengapa UK yang angka temuan positifnya lebih tinggi daripada Indonesia padahal penduduknya seperempat Indonesia akan melakukan relaksasi bahkan akan melepas kewajiban pakai masker. Pemerintah UK menjawab bahwa kebijakan tersebut telah didasarkan pada basis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, tanpa penjelasan lebih jauh. Besar kemungkinan karena prosentase jumlah yang wafat dibanding yang positif (walau yang wafat sebenarnya bukan yang positif pada tanggal yang sama) sangat kecil, hanya 0,2% dibanding Indonesia 3,74%

Indonesia bukan hanya lebih tinggi akan tetapi jauh lebih tinggi dibanding UK, Belanda, Malaysia bahkan India. Prosentase wafat dengan jumlah positif jauh lebih besar. Walau disadari bahwa prosentase tidak sepenuhnya akurat karena yang wafat hari itu bukan yang ditemukan positif pada hari itu juga, namun sebagai gambaran cukup memadai. Besarnya angka yang wafat menunjukkan juga angka hospitality yang besar. Dengan Bahasa sederhana di negara maju seperti UK dan Belanda, besarnya angka temuan positif harian tidak menunjukkan kegentingan yang tinggi karena sebagian besar tidak perlu dirawat di Rumah Sakit dan tidak wafat.

PENAMBAHAN SPESIMEN PASTI AKAN MENINGKATKAN TEMUAN POSITIF, NAMUN HARUS DILAKUKAN DAN AKAN MENURUNKAN PERSEN PERBANDINGAN TEMUAN POSITIF DENGAN JUMLAH SPESIMEN YANG DIAMBIL

Fenomena tanggal 22 Juli 2021 menunjukkan gambaran yang menarik sebagai berikut:

  • Spesimen yang diambil pada hari itu adalah sebanyak 294,470 jauh lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya selama PPKM yang rata-rata 198,173 per hari
  • Temuan positif Covid pada tanggal 22 Juli tersebut 49,509 lebih tinggi dari rata-rata selama PPKM sebanyak 40,037
  • Namun demikian perbandingan antara jumlah yang positif dibanding spesimen yang diambil sebesar 16,81% adalah lebih rendah dibanding rata-rata selama PPKM 21,76%
  • Jumlah yang wafat pada tanggal 22 Juli tersebut adalah 1,449 orang, lebih tinggi dibanding hari-hari sebelumnya bahkan merupakan rekor wafat terbanyak dalam satu hari selama Covid sampai dengan tanggal 22 Juli 2021 tersebut

REKOMENDASI KEBIJAKAN

  1. Angka-angka selama PPKM belum menunjukkan keberhasilan PPKM walaupun terdapat indikator ada perbaikan pada akhir PPKM, sehingga PPKM perlu diperpanjang
  2. Jumlah spesimen harus ditingkatkan mencapai standar WHO 385,000 per hari. Peningkatan spesimen memang akan meningkatkan temuan positif sehingga dapat segera dirawat akan tetapi juga akan menurunkan ratio antara kasus positif dibanding spesimen
  3. Perlu penelitian lebih lanjut serta mengambil kebijakan yang lebih spesifik yang ditujukan untuk mengurangi angka wafat karena Covid-19

Leave a Comment