Oleh: PH&H, Public Policy Interest Group
Pada Hari Raya Idul Fitri setiap tahun selalu terjadi fenomena angkutan mudik, pada umumnya dari Jakarta, Bandung dan juga luar Pulau Jawa menuju ke (pada umumnya) ke Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Pada masa pendemi ini Pemerintah telah menetapkan adanya larangan mudik dan melakukan penyekatan di perbatasan wilayah, namun demikian tetap saja masih terjadi kebocoran dengan mudik di luar masa larangan (tanggal 6-17 Mei 2021) atau melalui jalan-jalan alternatif.
1. SEBELUM MUDIK ANGKA POSITIF HARIAN SUDAH SEMAKIN MEMBAIK
Berikut (Tabel # 1) disampaikan beberapa tangkapan data pada bulan Mei sebelum masa mudik dimulai
Tabel #1 Tambahan Angka Positif Nasional dan DKI Jakarta, kasus aktif dan angka positif dibanding spesimen sebelum Idul Fitri
Dari Tabel # 1 di atas terlihat bahwa :
- Tambahan angka positif per hari nasional dalam kisaran 4.000-5.000 per hari dan angka positif di DKI sekitar terus menurun dari 926 sehari pada tanggal 1 Mei menjadi 656 pada tanggal 13 Mei. Angka positif harian di DKI sekitar 17% dari angka nasional
- Kasus aktif Covid-19 Nasional terus menurun dari 100,250,000 pada tanggal 1 Mei menajdi 94,857,000 pada tanggal 13 Mei
- Angka positif Covid-19 dibanding spesimen yang diambil pada hari yang sama (Spesimen di sini meliputi jumlah semua sample yang diambil pada hari itu: PCR, TCM, Antigen) terus menurun dari 7,14% pada tanggal 1 Mei menjadi 5,45% pada tanggal 13 Mei
2. HARI IDUL FITRI DAN SATU MINGGU SETELAH IDUL FITRI ANGKA POSITIF SECARA NASIONAL SUDAH MENINGKAT DAN DKI BELUM MENINGKAT
Tabel #2 Tambahan Angka Positif Nasional dan DKI Jakarta, kasus aktif dan angka positif dibanding spesimen pada Iedul Fithri (13-14 Mei) dan satu minggu setelah Idul Fitri
Dari Tabel # 2 di atas terlihat bahwa :
- Angka Nasional mulai bergerak naik demikian juga di DKI
- Kenaikan di DKI sudah mulai lebih tinggi dibanding rata-rata nasional, karena sudah kembali pulang dari mudik
- Kasus aktif belum terjadi peningkatan
3. DUA MINGGU SETELAH IDUL FITRI (JUNI 2021) MULAI TERJADI KENAIKAN ANGKA POSITIF COVID-19 SECARA EKSPONENSIAL: PERTANDA DIMULAINYA GELOMBANG II PANDEMI DI INDONESIA TERUTAMA DI DKI JAKARTA
Tabel # 3 Tambahan Angka Positif Nasional dan DKI Jakarta, kasus aktif dan angka positif dibanding spesimen pada Bulan Juli dua minggu setelah Idul Fitri
Pada Tabel # 3 ini benar-benar menunjukkan telah masuk pada Gelombang II Pandemi Covid-19 di Indonesia, sebagai berikut:
- Angka positif harian secara nasional naik secara eksponensial. Dari 4,824 pada tanggal 1 Juni menjadi 21,807 pada Tanggal 31 Juni lebih dari tiga kali lipat
- Kenaikan angka positif harian di DKI juga mengalami kenaikan dari “hanya” 519 menjadi 9,394 pada 27 Juni sehingga naik lebih dari delapan belas kali lipat. Sehingga bandingan angka positif harian antara DKI dengan rata-rata nasional yang semula 10,76% menjadi 35,22%. Hal ini membuktikan bahwa DKI terdampak angkutan mudik-balik jauh lebih besar dibanding rata-rata nasional
- Kasus aktif positif Covid-19 secara nasional mengalami kenaikan signifikan dari 101,325.00 menjadi 239,368.00 atau lebih dari dua kali lipat dalam satu bulan
- Jumlah positif dari spesimen yang diambil yang semula “hanya” 6,35% di awal bulan menjadi 15.28% pada akhir bulan Juni
4. KESIMPULAN
- Terbukti mudik lebaran meningkatkan secara signifikan angka positif Covid-19 dari beberapa indikator: Kenaikan angka positif harian, kenaikan kasus aktif, kenaikan kasus positif dibanding spesimen yang di ambil, serta kenaikan di DKI Jakarta yang satu minggu kemudian setelah kenaikan angka positif nasional (setelah angkutan balik)
- DKI Jakarta terbukti terkena dampak terbesar dari mudik-balik Lebaran Idul Fitri 2021, terbukti dari bandingan angka kenaikan positif di DKI lebih tinggi dibanding dengan rata-rata nasional
- Kenaikan secara eksponensial bahkan lebih tinggi dari angka tertinggi sebelumnya pada Bulan Februari dimana Angka positif harian 12,000 an menjadi 21,000 an di akhir Bulan Juni dan terus meningkat menjadi 30,000 di minggu pertama Bulan Juli menunjukkan bahwa pandemic Covid-19 di Indonesia telah masuk pada Gelombang II
5. REKOMENDASI
- Pengambilan spesimen terus ditingkatkan. Peningkatan sekarang dari hanya sekitar 40,000 an pada bulan Februari menjadi 75,000 di awal Bulan Juni dan menjadi 140,000 di akhir Bulan Juni perlu terus ditingkatkan terutama dari tracing
- Kebijakan PPKM dan peningkatan vaksinasi sudah sangat tepat untuk menghentikan laju Gelombang II
- Peningkatan pengambilan spesimen dan vaksinasi di DKI Jakarta harus lebih besar
Jakarta, 8 Juli 2021