
Oleh: Edie Haryoto
Tanggal: 23 Juli 2021
PH&H, Public Policy Interest Group
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan pada kurun waktu tanggal 3 Juli 2021-20 Juli 2021 baru saja diperpanjang menjadi sampai dengan 25 Juli 2021. PPKM sendiri dilaksanakan karena tingginya kenaikan jumlah kasus terinfeksi Covid-19 setelah angkutan mudik-angkutan balik Lebaran 2021. Walaupun sudah dikenakan larangan mudik, toh banyak yang tetap bisa mudik, dan hasilnya seperti yang telah diduga sebelumnya terjadi lonjakan kasus terinfeksi Covid-19 yang dimulai satu minggu setelah Hari Lebaran.
Setelah PPKM berjalan sampai dengan tanggal 20 Juli 2021 perlu dilakukan evaluasi atas pelaksanaannya disertai dengan angka-angka setelah PPKM Tahap 1 sampai dengan tanggal tersebut
Tabel # 1 Perbandingan pada Tanggal Lebaran, Awal PPKM dan Akhir PPKM Tahap 1
Berdasar Tabel # 1 tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa PPKM belum dapat disebut berhasil, karena:
Tabel # 2 Perbandingan dengan beberapa negara pada akhir PPKM tanggal 20 juli 2021
Berdasarkan Tabel #2 di atas maka jelas Indonesia dapat disebut sangat mengkhawatirkan dibanding empat negara lainnya. Semula timbul pertanyaan mengapa UK yang angka temuan positifnya lebih tinggi daripada Indonesia padahal penduduknya seperempat Indonesia akan melakukan relaksasi bahkan akan melepas kewajiban pakai masker. Pemerintah UK menjawab bahwa kebijakan tersebut telah didasarkan pada basis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, tanpa penjelasan lebih jauh. Besar kemungkinan karena prosentase jumlah yang wafat dibanding yang positif (walau yang wafat sebenarnya bukan yang positif pada tanggal yang sama) sangat kecil, hanya 0,2% dibanding Indonesia 3,74%
Indonesia bukan hanya lebih tinggi akan tetapi jauh lebih tinggi dibanding UK, Belanda, Malaysia bahkan India. Prosentase wafat dengan jumlah positif jauh lebih besar. Walau disadari bahwa prosentase tidak sepenuhnya akurat karena yang wafat hari itu bukan yang ditemukan positif pada hari itu juga, namun sebagai gambaran cukup memadai. Besarnya angka yang wafat menunjukkan juga angka hospitality yang besar. Dengan Bahasa sederhana di negara maju seperti UK dan Belanda, besarnya angka temuan positif harian tidak menunjukkan kegentingan yang tinggi karena sebagian besar tidak perlu dirawat di Rumah Sakit dan tidak wafat.
Fenomena tanggal 22 Juli 2021 menunjukkan gambaran yang menarik sebagai berikut: